JENIS-JENIS KERUSAKAN PADA PEKERJAAN BETON DAN LAPISAN CAMPURAN BERASPAL


Sebelum membahas jenis kerusakan beton mari kita ketahui apa itu beton.

Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah, atau agregat-agregat lain yang dicampur menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air membentuk suatu massa mirip-batuan. Terkadang, satu atau lebih bahan aditif ditambahkan untuk menghasilkan beton dengan karakteristik tertentu, seperti kemudahan pengerjaan (workability), durabilitas, dan waktu pengerasan. Seperti substansi-substansi mirip batuan lainnya, beton memiliki kuat tekan yang tinggi dan kuat tarik yang sangat rendah. Beton bertulang adalah suatu kombinasi antara beton dan baja dimana tulangan baja berfungsi menyediakan kuat tarik yang tidak dimiliki beton.
Dalam suatu struktur bangunan beton bertulang khususnya pada kolom akan terjadi momen lentur dan gaya aksial yang bekerja secara bersama – sama. Momen - momen ini yang diakibatkan oleh adanya beban eksentris atau adanya gravitasi dapat menimbulkan beban lateral seperti angin dan gempa atau bisa juga diakibatkan oleh beban lantai yang tidak seimbang. Maka dari itu, setiap penampang komponen pada struktur seperti balok dan kolom harus direncanakan kuat terhadap setiap gaya internal yang terjadi, baik itu momen lentur, gaya aksial, gaya geser maupun torsi yang timbul sebagai respon struktur tersebut terhadap pengaruh luar.
A.  Jenis-jenis kerusakan pada pekerjaan beton bertulang dan jelaskan juga upaya penanganan terkait kerusakannya tersebut (minimal 10 jenis kerusakan yang terjadi pada pekerjaan lapisan campuran beraspal)
Jawab :
1.    Retak (cracks)
Retak merupakan kejadian pecah pada beton, berupa garis-garis panjang yang sempit. Retak ini biasa terjadi akibat cuaca yang panas dan berangin. Jenis kerusakan ini sifatnya dangkal dan saling berhubungan. Kerusakan akibat keadaan alam pada beton dengan steel structure (reinforced concrete) maupun prestressed concrete memang seringkali tidak bisa dihindari. Dengan penanganan yang tepat, kerusakan ini tidak akan menimbulkan permasalahan berarti bagi konstruksi.
Solusi : Solusi yang kedua ini yaitu prinsipnya dengan menambal retakan yang ada, kemudian juga meningkatkan kekuatan balok yang retak.

2.    Lubang-lubang pada beton bertulang (void)
Voids 
 merupakan istilah untuk menggambarkan kondisi kerusakan pada beton bertulang, berupa lubang-lubang yang ukurannya relatif dalam dan lebar. Penyebabnya ialah proses pemadatan yang dilakukan dengan vibrator yang kurang maksimal dan  terlalu sempitnya jarak antara bekisting dengan tulangan atau frame. Yang sering  terjadi adalah jarak antar tulang yang terlalu sempit hingga mortar tidak bisa mengisi rongga atau pori-pori antara agregat kasar dengan sempurna.
Solusi : pada saat pengecoran diperhatikan campuran air dan agregat agar adukan tidak terlalu encer sehingga menyebabkan air semen keluar dari bekisting

3.    Popouts
Popouts adalah pecahan kecil-kecil beton akibat aksi kombinasi beku-cair dan ekspansi agregat yang menyebabkan material beton lepas dan menyebar dipermukaan. Popouts biasanya berdiameter antara 25-100 mm dengan kedalaman 13 - 50 mm.
Solusi :
Tidak perlu diperbaiki.

4.    Tambalan dan Galian Utilitas (Patching and Utility Cuts)
Tambalan adalah area beton asli yang telah dibongkar dan diganti dengan material pengisi. Penambalan sering dilakukan dalam area beton guna perbaikan beton, di mana di bawah beton ada parit atau lubang yang harus diperbaiki. Oleh kurangnya pemadatan, maka di area tambalan ini terjadi penurunan yang merusak tambalan.
Solusi :
Tambalan dibongkar dan lapis pondasi bawah dipadatkan lagi, lalu ditambal.
Perbaikan sementara dapat dilakukan dengan menambal beton yang rusak di permukaan.

5.     Agregat Licin (Polished Aggregate)
Agregat licin adalah tergosoknya partikelagregat di permukaan beton, sehingga permukaannya menjadi licin karena aus. Kadang-kadang, permukaan beton menjadi licin dan mengkilat.

Solusi :
Permukaan beton ditutup dengan astral yang tahan aus.
Dibuat alur-alur kecil untuk mengkasarkan permukaan.

6.    Gompal (Spoiling)
Gompal  pada  sambungan  dan  sudut  adalah  pecan  atau disintegrasi dari beton pada bagian pinggir perkerasan, sambungan atau retakan pada arah memanjang atau melintang. Gompal tidak meluas ke seluruh pelat, tapi hanya memotong sebagian sambungan atau retakan di sudut.
Solusi :
Penambalan pada sebagian kedalaman, untuk kedalaman gompal lebih besar dari 50 mm.
Pelapisan tambahan tipis, untuk kedalaman gompal kurang dari 50 mm.
7.     Scaling/Map Cracking/Crazing
Map  cracking  atau  crazing  menunjukkan  suatu  bentuk jaringan retak dangkal, halus atau retak rambut yang berkembang hanya di permukaan beton. Retakan cenderung bersudut 1200. Map cracking atau crazing biasanya disebabkan oleh pekerjaan akhir beton yang berlebihan (overfinishing) dan mungkin berakibat scaling yang memecahkan permukaan beton pada kedalaman sampai 1/4 - 1/2  in (6--13 mm). Scaling merupakan pengelupasan permukaan beton semen portland secara berangsur-angsur akibat hilangnya mortar yang diikuti dengan hilangnya agregat, atau hilangnya agregat oleh akibat gangguan, yang diikuti dengan hilangnya mortar. Dalam kerusakan yang sudah parah, pengelupasan permukaan beton bisa berlanjut sampai kedalaman yang dalam. Scaling mudah sekali dikenali dan merupakan kerusakan yang umum terjadi pada beton. Ditinjau dari kekuatan struktur, kerusakan semacam ini tidak berakibat serius.

Solusi :
Pelat diganti.
Penambalan parsial atau di seluruh kedalaman
Pada area rusak dengan kedalaman sekitar  10 mm atau kurang, perbaikan sementara dapat dilakukan dengan menggunakan penutup larutan emulsi aspal.
Jika  kerusakan beton dalam, beton hares (hull) dengan beton aspal sebagai lapisan tambahan (overlay)
8.    Rocking
Rocking adalah  fenomena dinamik yang berupa gerakan vertikal pada sambungan atau retakan akibat beban lalu lintas. Biasanya, rocking terjadi akibat turunnya tanah dasar atau pemompaan (pumping) lapisan pendukung di bawah pelat, sehingga dukungan hilang yang dapat menimbulkan patah permanen.
 
Solusi :
Dilakukan penutupan retakan dengan bahan pengisi retakan (crack filling).
Dilakukan penutupan sambungan dengan pengisi sambungan (joint sealing).
Jika mungkin, pelat yang patah diangkat ke posisi semula dan di ikuti dengan pengisian menggunakan bahan pengisi (ex:  growing dengan semen).
9.    Punch-out adalah kerusakan lokal pada beton yang pecah menjadi beberapa bagian yang relative kecil. Sering di ikuti dengan tenggelamnya/tertimbunnya pecahan pelat. Punch-out mempunyai banyak perbedaan bentuk, biasanya didefinisikan dari retakan dan sambungan atau retak yang berjarak dekat (biasanya berjarak 1.5 m.

Solusi :
Retakan di isi.
Penambalan di seluruh kedalaman pelat yang pecah.
10.                       Spalling

Spalling adalah retak, pecah atau chipping pada joint atau pula retak pinggir. Biasanya terjadi 0,6 meter dari joint/retak pinggir. Spalling dapat menyebabkan lepas berpuing pada beton, roughness, yang umumnya merupakan indikator kelanjutan kerusakan joint/retak.

Solusi :
Patching
Untuk spalling yang tidak terlalu dalam (kurang dari selimut beton) dan area yang tidak luas, dapat digunakan metode patching. Metode perbaikan ini adalah metode perbaikan manual, dengan melakukan penempelan mortar secara manual. Pada saat pelaksanaan yang harus diperhatikan adalah penekanan pada saat mortar ditempelkan, sehingga benar-benar didapatkan hasil yang padat.
Material yang digunakan harus memiliki sifat mudah dikerjakan, tidak susut dan tidak jatuh setelah terpasang (lihat maksimum ketebalan yang dapat dipasang tiap lapis), terutama untuk pekerjaan perbaikan overhead. Umumnya yang dipakai adalah monomer mortar, polymer mortar dan epoxy mortar.
11.                       Blow-up/Buckling
Blow-up/bucklings adalah rusaknya beton akibat tekuk (buckling) lokal dari beton. Biasanya terjadi pada retakan atau sambungan melintang yang mengalami tegangan tekan yang tinggi, yaitu jika material keras mengisi sambungan, sehingga menghambat pemuaian pelat beton. Sebagai akibatnya ujung pelat beton terangkat secara lokal dan terjadi penekukan di dekat sambungannya.
Blow-up sering terjadi selama musim panas, di mana pelat memuai secara berlebihan.
Menghindari blow-up adalah dengan merawat sambungan secara reguler agar ruang ekspansi tersedia saat beton memuai. Untuk hal ini sambungan harus selalu dibersihkan.

Solusi :
Menambal di kedalaman parsial atau di seluruh kedalaman pelat.
Penggantian pelat.

B.   Jenis-jenis keruskan pada pekerjaan lapisan campuran beraspal dan jelsakan juga upaya penanganan terkait kerusakannya tersebut (m9inimal 10 jenis kerusakan yang terjadi pada pekerjaan lapisan campuran beraspal )
Jawab :
1.    Retak kulit buaya (crocodile cracks)
Istilah alin adalah chickenwire cracks,alligator cracks dan  polygonal cracks retak ≥ 3mm dan saling berangkali membentuk serangkaian kotak-kotak keci yang menyeruapai kulit buaya atau kawat kandang ayam. Umumnnya daerah dimana terjadi retak kulit buaya tidak luas. Jika dareah diamana terjadi retak kulit buaya luas, mungkin hal ini disebabkan oleh repitisi bebabn lalu lintas yang melampau beban yang dapat dipikul oleh lapisan permukaan tersebut factor lainnya adalah air tanah pada badan perkerasan jalan
Solusi : pada bagian retak buaya di garisi dan di geruk serta dilakukan penambala pada area kerusakan retak buaya tersebut


2.     Alur (rutting)
Adalah bentuk turunnya perkerasan ke arah memanjang pada lintasan roda kendaraan akibat beban lalu lintas yang berulang pada lintasan road sejajar dengan as jalan, biasanya baru tampak jelas saat hujan.

Solusi :
 jika penyebabnya di permukaan, tambal di seluruh kedalaman atau overlay dengan hotmix. Jika penyebabnya di base, dibutuhkan pembangunan kembali perkerasan dan drainase.

3.    Ambles (depression)
Merupakan penurunan perkerasan pada area terbatas, diukur dengan straightedge
Solusi :
surface treatment atau microsurfacing, menambal kulitnya atau seluruh kedalaman.

4.    Bergelombang keriting (corrugation)
Solusi :
menambal di seluruh kedalaman. keriting dangkal bisa dibongkar dengan pavement milling machine dan di-overlay dengan hotmix.

5.    Stripping
Kerusakan stripping atau pengelupasan lapisan permukaan dapat terjadi dikarenakan kurangnya ikatan antara lapisan bawah jalan dan lapisan permukaan, atau lapisan permukaan yang terlampau tipis.
Solusi :
Untuk kerusakan seperti ini, langkah perbaikan yang bisa dilakukan bukanlah dengan penambalan melainkan bagian yang rusak terlebih dahulu harus digaruk, kemudian diratakan. Barulah setelah itu dilapisi dengan buras.

6.    Kegemukan
Kerusakan kegemukan yang dimaksudkan berupa permukaan jalan aspal yang menjadi licin.
Solusi :
Kerusakan jenis ini biasanya dapat diatasi dengan menghamparkan atau menaburkan agregat panas yang kemudian dipadatkan. Atau bisa juga dilakukan pengangkatan lapisan aspal dan diberi lapisan penutup.

7.    Benjol dan turun (bump and sags)
Benjol adalah gerakan/perpindahan ke atas dari permukaan aspal yang bersifat lokal dan kecil. Sags adalah gerakan ke bawah dari permukaan perkerasan. Bila perpindahan terjadi dalam area yang luas, disebuh swelling. Benjol mempunyai pola tegak lurus arah lalu lintas..

Solusi :
Cold mill, penambalan dangkal, parsial atau seluruh kedalaman, dan overlay.

8.    Distorsi
Distorsi atau perubahan bentuk pada perkerasan jalan aspal bisa terjadi dikarenakan tanah dasar yang lemah dan pemadatan yang kurang optimal di lapisan pondasi.
Solusi :
Distorsi pada jalan perkerasan aspal sebaiknya diperbaiki dengan menggaruk kembali, dipadatkan kembali, lalu dilakukan penambahan lapisan permukaan baru.

9.    Pengausan
Kerusakan pengausan ditandai dengan permukaan jalan aspal yang menjadi licin.
Solusi :
Kerusakan semacam ini bisa diatasi dengan menutup area permukaan jalan aspal yang rusak dengan buras, latasir atau latasbun.

10.                       Sungkur (shoving)
Merupakan perpindahan permanen secara lokal dan memanjang dari permukaan perkerasan, karena saat lalu lintas mendorong perkerasan, timbul gelombang pendek di permukaannya. sungkur melintang dapat timbul oleh gerakan lalu lintas membelok. sungkur biasa terjadi pada perkerasan aspal yang berbatasan dengan perkerasan beton semen portland. perkerasan beton bertambah panjang oleh kenaikan suhu dan menekan perkerasan aspal.

Solusi :
 menambal di seluruh kedalaman
11.                       Lubang-lubang
Kerusakan jalan aspal berupa lubang-lubang dapat terjadi ketika retakan-retakan dibiarkan tanpa perbaikan sehingga akhirnya air meresap dan membuat rapuh lapisan-lapisan jalan.
Solusi :
Lubang-lubang pada jalan aspal tersebut bisa diperbaiki dengan membersihkan lubang-lubang terlebih dahulu dari air serta dari material-material yang lepas. Setelah itu bongkar lapisan permukaan dan pondasi sedalam mungkin agar bisa mencapai lapisan yang paling kokoh. Barulah kemudian tambahkan lapisan pengikat atau tack coat. Lantas isi dengan campuran aspal dengan cermat. Padatkan lapisan campuran aspal tersebut dan haluskan permukaannya sehingga sama rata dengan permukaan jalan lainnya.
12.                       Mengembang (swell)
Merupakan gerakan ke atas lokal dari perkerasan akibat pengembangan atau pembekuan air dari tanah dasar atau dari bagian struktur perkerasan.
Solusi :
menambal di seluruh kedalaman, pembongkaran total area, menimbun dengan material baru, menstabilkan kadar air.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

RENCANA MUTU KONTRAK (RMK)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT.