PENJELASAN MENGENAI PENGGUNA JASA, PENYEDIA JASA, AUDITOR, 5M, EFISIEN, DAN EFEKTIF

PENGENDALIAN MUTU PROYEK
 SOAL :
1). Pengguna Jasa
2). Penyedia Jasa
3). Auditor
5). Penjelasan Tentang 5m (Man, Methode, Mechine, Matherial,Money)
6).Efektif dan Efisien
                                                                       
1).Penjelasan tentang pengguna jasa

Ada beberapa definisi tentang pengguna jasa antara lain :
Pengguna Jasa (1) adalah setiap orang dan/atau badan hukum yang menggunakan jasa angkutan kereta api baik untuk angkutan orang maupun barang.” (Pasal 1 Angka 9 UU Nomor 13 Tahun 1992 Tentang Perkeretaapian). 
Pengguna Jasa (2) adalah setiap orang dan/atau badan hukum yang menggunakan jasa angkutan, baik untuk angkutan orang maupun barang.” (Pasal 1 Angka 10 UU Nomor 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan). 
Pengguna Jasa (3) adalah orang perseorangan atau badan sebagai pemberi tugas atau pemilik pekerjaan/proyek yang memerlukan layanan jasa konstruksi.” (Pasal 1 Angka 3 UU Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi). 
Pengguna Jasa (4) adalah setiap orang dan/atau badan hukum yang menggunakan jasa angkutan kereta api, baik untuk angkutan orang maupun barang.” (Pasal 1 Angka 12 UU Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian).
Pengguna Jasa (5) adalah perseorangan atau badan hukum yang menggunakan jasa Perusahaan Angkutan Umum.” (Pasal 1 Angka 22 UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan).
Pengguna Jasa (6) adalah pihak yang menggunakan jasa Pihak Pelapor.” (Pasal 1 Angka 12 UU Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang).

Dalam PPh final atas usaha jasa konstruksi tentang peraturan pemerintah (PP) Nomor 51 tahun 2008  “pajak atas penghasilan dari kegiatan usaha jasa konstruksi” juga di jelaskan definisi pengguna jasa.
Dalam PP ini dijelaskan bahwa :
Pengguna Jasa adalah orang pribadi atau badan termasuk bentuk usaha tetap, yang memerlukan layanan jasa konstruksi.

2).Penjelasan tentang penyedia  jasa

Definisi penyedia barang jasa :
Penyedia barang jasa adalah istilah untuk badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya.

Dalam pelaksanaan pengadaan barang/ jasa pemerintah di Indonesia Penyedia Barang Jasa wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:
  1. Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan kegiatan/usaha
  2. Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial untuk menyediakan Barang/Jasa;
  3. Memperoleh paling kurang 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia Barang Jasa dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman subkontrak;
  4. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf c di atas, dikecualikan bagi Penyedia Barang Jasa yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
  5. Memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan dalam Pengadaan Barang Jasa;
  6. Dalam hal Penyedia Barang Jasa akan melakukan kemitraan, Penyedia Barang Jasa harus mempunyai perjanjian kerja sama operasi/ kemitraan yang memuat presentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut;
  7. Memiliki Kemampuan Dasar (KD) untuk usaha non-kecil, kecuali untuk Pengadaan Barang dan Jasa Konsultansi;
  8. Khusus untuk Pelelangan dan Pemilihan Langsung Pengadaan Pekerjaan Kontsruksi memiliki dukungan keuangan dari bank;
  9. Khusus untuk Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan jasa Lainnya harus memperhitungan Sisa Kemampuan paket (SKP) sebagai berikut: SKP = KP – P; KP = nilai Kemampuan Paket, dengan ketentuan:
·         untuk Usaha Kecil, nilai Kemampuan Paket (KP) ditentukan sebanyak 5 (lima) paket pekerjaan;
·         untuk usaha non kecil, nilai Kemampuan Paket (KP) ditentukan sebanyak 6 (enam) atau 1,2 (satu koma dua) N.
  1. jumlah paket yang sedang dikerjakan.
  2. jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat bersamaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir.
  3. tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, yang dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani Penyedia Barang/Jasa;
  4. sebagai wajib pajak sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir (PPTK Tahunan) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila ada transaksi), PPh Pasal 25/Pasal 29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak) paling kurang 3 (tiga) bulan terakhir dalam tahun berjalan;
  5. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada Kontrak;
  6. Tidak masuk dalam Daftar Hitam
  7. memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan jasa pengiriman; dan
  8. menandatangani Pakta Integritas.
3).Penjelasan tentang auditor

Audit secara umum merupakan suatu proses yang sistematis untuk mendapatkan dan mengkaji secara objektif bahan bukti (evidence) perihal pernyataan ekonomi dan kegiatan lain. Hal ini bertujuan mencocokan atau membandingkan dengan kriteria yang telah ditentukan. Dari hasil langkah itu, disimpulkan suatu pendapat atau opini dan mengkomunikasikannya kepada pihak yang berkepentingan (D.R. Carmichael dan J.J. Wilingham, 1987). Sedangkan audit proyek didefinisikan oleh Leo Herbert (1979) sebagai
1. Merencanakan, mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti yang cukup jumlahnya, relevan, dan kompeten
2. Dilakukan oleh auditor yang bebas (independent)
3. Dengan tujuan audit yaitu untuk menjawab beberapa pertanyaan :
·         Apakah manajemen atau personil suatu perusahaan atau agen yang ditunjuk telah melaksanakan kegiatan atau tidak?
·         Apakah kegiatan yang dilakukan memakai norma yang sesuai untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan oleh yang berwenang?
·         Apakah kegiatan telah dilakukan dengan cara yang efektif?
Auditor mengambil keputusan atau pendapat dari bahan pembuktian, dan melaporkannya kepada pihak ketiga serta melengkapi bahan bukti untuk meyakinkan kebenaran isi laporan, dan usulan perbaikan untuk meningkatkan efektifitas proyek.
Arti dan proses audit secara umum mencakup
1.      Kegiatan audit terdiri dari langkah-langkah sistematis mengikuti urutan yang logis
2.      Pengkajian secara objektif; dilakukan oleh orang bebas, dalam arti tidak berperan dalam objek yang akan diaudit.
3.      Diperlukan bahan bukti (evidence) yaitu fakta atau data dan informasi yang mendukung yang harus dikumpulkan oleh auditor
4.      Ada kriteria sebagai patokan pertimbangan atau perbandingan. Kriteria merupakan standar yang telah ditentukan dimana organisasi, manajemen, atau pelaksana harus mengikutinya dalam usaha mencapai tujuan sesuai dengan tanggung jawab masing-masing. Kriteria digunakan auditor untuk menilai apakah suatu kegiatan telah dilakukan dengan benar atau menyimpang
5.      Ada kesimpulan berupa pendapat atau opini auditor
Tahap audit proyek adalah
1.      Survey pendahuluan
2.      Mengkaji dan menguji sistem pengendalian manajemen
3.      Pemeriksaan terinci
4.      Penyusunan laporan
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan diluar aspek utama :
1.      Organisasi, otorisasi, dll
2.      Perencanaan dan jadwal
3.      Kemajuan pelaksanaan pekerjaan
4.      Mutu barang dan pekerjaan
5.      Administrasi, pembelian dan jasa
6.      Engineering
7.      Konstruksi
8.      Anggaran, pendanaan, akuntansi, dll
9.      Perundang-undangan dan peraturan pemerintah
Faktor keberhasilan proyek
1.      Misi proyek harus memiliki definisi awal tentang tujuan yang jelas mengenai diadakannya proyek, serta garis besar petunjuk cara atau strategi mencapainya
2.      Dukungan dari pimpinan teras
3.      Perencanaan dan jadwal
4.      Konsultasi dengan pemilik proyek
5.      Personil
6.      Kemampuan teknis
7.      Acceptance dari pihak pemilik dalam hal ini pemilik ikut melakukan inspeksi, uji coba dan sertifikasi pada tahap implementasi dan terminasi
8.      Pemantauan, pengendalian, dan umpan balik
9.      Komunikasi untuk mencegah duplikasi kegiatan, salah paham atau salah pengertian diantara para peserta proyek
10.  Troble shooting; akan membantu memperkirakan persoalan yang akan terjadi jauh sebelum permasalah terjadi.
Prosedur auditor :

Tahapan Perencanaan. Sebagai suatu pendahuluan mutlak perlu dilakukan agar auditor mengenal benar obyek yang akan diperiksa sehingga menghasilkan suatu program audit yang didesain sedemikian rupa agar pelaksanaannya akan berjalan efektif dan efisien.
Mengidentifikasikan resiko dan kendali. Tahap ini untuk memastikan bahwa qualified resource sudah dimiliki, dalam hal ini aspek SDM yang berpengalaman dan juga referensi praktik-praktik terbaik.
Mengevaluasi kendali dan mengumpulkan bukti-bukti melalui berbagai teknik termasuk survei, interview, observasi, dan review dokumentasi.
Mendokumentasikan dan mengumpulkan temuan-temuan dan mengidentifikasikan dengan audit.
Menyusun laporan. Hal ini mencakup tujuan pemeriksaan, sifat, dan kedalaman pemeriksaan yang dilakukan.



4).PENJELASAN TENTANG 5M
Manajemen konstruksi adalah bagaimana sumber daya yang terlibat dalam proyek dapat diaplikasikan secara tepat. Sumber daya dalam proyek konstruksi dikelompokkan dalam 5M (manpower, material, mechines, money and method). Manajemen telah banyak disebut sebagai “seni untuk merealisasikan pekerjaan melalui orang lain”. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajemen mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan – pekerjaan itu sendiri.

Manajemen memang mempunyai pengertian lebih luas dari pada itu, tetapi definisi tersebut memberikan kenyataan bahwa manajemen berutama mengelola sumber daya manusia, bukan material atau finansial. We are managing human resources. Selain manajemen mencakup fungsi perencanaan (penetapan apa yang akan dilakukan), pengorganisasian (perancangan dan penugasan kelompok kerja), penyusun personalia (penarikan, seleksi, pengembangan pemberian kompensasi dan penilaian prestasi kerja), pengarahan (motivasai, kepemimpinan, integritas, dan pengelolaan konflik) dan pengawasan.

Model 5 M

Berikut adalah isi model dari 5 M :

Man (Manusia)

Man atau manusia merupakan model 5 m yang merujuk pada manusia sebagai tenaga kerja.

Machines (Mesin)

Machines atau mesin merujuk pada mesin sebagai fasilitas/alat penunjang kegiatan perusahaan baik operasional maupun nonoprasional.

Money (Uang/Modal)

Uang dalam hal ini adalah merujuk pada uang sebagai modal untuk pembiayaan seluruh kegiatan perusahaan.

Method (Metode/Prosedur)

Yang keempat adalah method atau prosedur yang merujuk pada metode/prosedur sebagai panduan pelaksanaan kegiatan perusahaan.

Materials (Bahan baku)

Dan yang terakhir adalah material atau bahan baku yakni merujuk pada bahan baku sebagai unsur utama untuk diolah sampai menjadi produk akhir untuk diserahkan pada konsumen.

5).EFEKTIF DAN EFISIEN

 Pengertian, Perbedaan & Contohnya, Lengkap

Efektif dan Efisien – Efektif adalah sebuah usaha untuk mendapatkan tujuan, hasil atau target  yang diharapkan dengan waktu yang telah ditetapkan terlebih dahulu tanpa memperdulikan biaya yang harus atau sudah dikeluarkan.
Pekerjaan efektif berhubungan perencanaan, penjadwalan dan pengeksekusian keputusan yang tepat guna. Suatu pekerjaan dapat dikatakan efektif jika tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya berhasil dicapai.
Pengertian efektif adalah cara mencapai suatu tujuan dengan pemilihan cara yang benar dari beberapa alternatif, kemudian mengimplimentasikan pekerjaan dengan tepat dengan waktu yang cepat.
Sedangkan, Efisien mengharuskan seseorang untuk menyelesaian suatu pekerjaan secara hemat, cepat, selamat dan tepat waktu dimana juga mengharuskan seseorang bekerja secara maksimal tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya.
Pekerjaan efisien sendiri dapat dilakukan dengan mengevaluasi, membuat perbandingan antara masukan dan pengeluaran yang diterima. Efisien berarti mencari cara terbaik untuk mencapai suatu tujuan
Pengertian efisien adalah cara untuk mencapai suatu tujuan dengan penggunaan sumber daya yang minimal namun hasil maksimal. Sumber daya diolah dengan bijak dan hemat sehingga uang, waktu dan tenaga tidak banyak terbuang.

Contoh Sederhana Dalam Memahami Efektif dan Efisien :
Dari Jakarta, Ani ingin pergi ke Surabaya untuk berlibur, dalam hal ini dia bisa pergi menuju Surabaya dengan efektif saja, efisien saja atau dengan cara yang efektif dan efisien.
  • Jika Ani pergi ke Surabaya menggunakan Pesawat dengan tiket Rp. 1.500.000 dan sampai dalam waktu 1,5 jam. Maka Ani melakukan pekerjaan tersebut dengan Efektif, namun Tidak Efisien. Karena ia harus mengeluarkan biaya yang relatif mahal untuk perjalanan tersebut.
  • Jika Ani pergi ke Surabaya menggunakan Bus Ekonomi dengan harga Rp. 100.000 dan sampai dalam waktu 18 jam, maka Ani melakukan perjalanan tersebut dengan Efisien, Namun kurang Efektif.
  • Nah, Agar perjalanan Ani bisa dilakukan secara efektif dan efisien, maka ia harus memikirkan bagaimana agar ia sampai di Surabaya dengan biaya yang murah, tapi tidak menghabiskan banyak waktu di jalan. Ia bisa memilih (misalnya) menggunakan kereta yang harganya murah dan durasi perjalannya juga tidak terlalu lama atau alternatif lainnya. 









Pengertian Efektif dan Efisien
Perbedaan efektif dan efisien dijelaskan dalam beberapa poin berikut:
EFEKTIF
EFISIEN
Berorientasi Tujuan
Berorientasi Tujuan
Pemilihan bagaimana cara tercepat mencapai tujuan 
Pemilihan bagaimana cara terhemat mencapai tujuan
Waktu pengerjaan lebih singkat karena ketersediaan sumber daya dll.
Waktu pengerjaan lebih lama karena sumber daya yang dipangkas.
Biaya yang dikeluarkan tinggi
Hemat biaya
Sebuah pekerjaan harus dilakukan secara efektif dan efisien agar hasil yang didapatkan lebih maksimal. Perbandingan pekerjaan yang dilakukan secara efektif dan efisien dapat dilihat dalam daftar berikut ini:
  • Efektif dan Efisien 
    Tujuan dapat tercapai dengan cepat dan biaya yang hemat.
  • Efektif tapi Tidak Efisien
    Tujuan dapat tercapai dengan cepat namun biaya yang dikeluarkan tinggi
  • Tidak Efektif tapi Efisien
    Tujuan lama tercapai atau bahkan tidak tercapai karena cara-cara untuk mencapai tujuan tidak jelas, namun biaya sedikit.
  • Tidak Efektif dan Tidak Efisien
    Tujuan lama tercapai atau besar kemungkinan tidak akan tercapai dan beban yang dikeluarkan tinggi. Ini karena pekerjaan tidak dilakukan dengan step by step yang benar dan tanpa perhitungan biaya.
Cara Agar Pekerjaan Efektif Efisien
1. Membagi Waktu dan Jadwal
Untuk anda yang menginginkan suatu pekerjaan yang efektif dan efisien, sekarang ada baiknya anda harus membuan jadwal, pembagian waktu dan sebagainya yang berisi suatu rincian yang lengkap dengan detailnya.
Misalnya saja, agar karywan atau teman-teman anda dapat menghubungi anda tanpa datang ke tempat anda saat memberikan laporan atau hasil kerja lainnya, anda dapat memberikan email, whatsapp, BBM dan lainnya supaya mereka dapat menghubungi anda dengan mudah.
Hal ini juga dapat membantu anda untuk mendapatkan rapat yang terorganisir dengan karywan anda. Selain itu, cara ini juga dapat anda lakukan untuk mengawasi karywan anda tetap bekerja walaupun sedang tidak berada didalam kantor.

2. Memikirkan Pencadangan File atau Backup
Seseorang tentu pernah mengalami lupa saat mengingat-ingat suatu barang  tersebut ditaruh seperti halnya anda lupa dimana menaruh file untuk rapat sedangkan untuk mencarinya anda membutuhkan waktu banyak.
Mengingat folder-folder yang ada di laptop atau komputer tidak sedikit. dan barang-barang lainnya yang dapat anda lupakan seperti username dan kata sandi, tempat untuk menaruh flashdisk.
Untuk menghindari hal tersebut, anda dapat menyiasati dengan selalu menyimpan file-file penting kedalam dua penyimpan misalnya disimpan didalam hardisk internal maupun eksternal. Selain itu, sekarang sudah ada penyimpanan online yang dapat anda manfaatkan dengan baik misalnya menggunakan google drive.

3. Menghindari Semua Gangguan
Jika anda sedang berada diruang rapat maka ada baiknya anda menghindari untuk mengecek ataupun berkirim Chat atau sms dan menerima panggilan bahkan kalau perlu anda harus mematikan ponsel terlebih dahulu agar tetap fokus pada pertemuan tersebut dan pekerjaan anda dapat terselesaikan dengan baik.
Lain halnya jika anda memiliki pekerjaan yang mengharuskan anda untuk selalu aktif di sosial media misalnya sebagai internet marketer.
4. Ingat dan Teliti
Anda sebaiknya harus membiasakan diri untuk mengingat dan meneliti pekerjaan apa yang anda lakukan untuk hari ini agar terhindar dari kesalahan yang tidak diinginkan. Lebih baik pikirkanlah pekerjaan anda daripada memikirkan hal lain yang dapat mengganggu pekerjaan anda.

5. Berhenti Melakukan Pekerjaan Secara Bersamaan
Untuk anda yang memiliki pekerjaan lebih dari satu, sebaiknya anda harus mengerjakan pekerjaan yang satu terlebih dahulu baru melanjutkan pekerjaan yang lain. Usahakan melakukan pekerjaan dengan tingkat kesulitan terlebih dahulu agar pekerjaan yang lainnya terasa lebih ringan. Konsentrasilah terlebih dahulu dengan tugas dihadapan anda terlebih dahulu.

6. Melakukan Perbincangan Ringan
Dalam mengerjakan suatu pekerjaan, tentu anda akan menemukan kebosanan karena anda tidak terbiasa berdiam diri sendirian. Oleh karena itu, anda dapat mengambil jeda untuk melakukan obrolan-obrolan kecil bersama teman-teman anda.

7. Bekerja dengan Kecepatan Sendiri
Jangan pernah membandingkan kecepatan bekerja orang lain dengan kecepatan bekerja anda. Itu salah besar. Karena pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda dan bila anda tidak memiliki kemampuan bekerja seperti orang lain maka jangan sekali-kali menirunya. Justru hal tersebut akan membuat hasil pekerjaan anda tidak maksimal.

8. Beristirahatlah Setelah Bekerja
Jika anda memiliki pekerjaan yang banyak, usahakan anda mengambil waktu istirahat disela-sela mengerjakan tugas. Manfaat dari beristirahat adalah dapat membuat pikiran anda sejuk kembali sehingga anda dapat berfikir lebih jernih dan efektif kembali. Jangan lupa imbangi istirahat anda dengan mengkonsumsi makanan sehat terutama makanan yang mengandung glukosa.




Contoh Pekerjaan Yang Efektif dan Efisien



  • Melakukan Tender proyek atau penawaran secara online yang efektif dan efisien, memanfaatkan teknologi..
  • Pekerjaan yang efektif selanjutnya adalah embuat pekerjaan pada suatu proyek agar lebih hemat waktu,biaya dan tenaga.
  • Contoh ketika akan melakukan pekerjaan Urugan tanah kembali akan tetapi di tengah pelaksaan tersebut material yang akan dipakai mengalami kendala yang mengakibatkan belum tersedianya tanah urug pekerjaan pada hari itu bisa beralih ke Pemasangan batu bata Pada dinding







                             https://salamadian.com/pengertian-efektif-dan-efisien
Pertanyaan 1 : Menagement Proyek merupakan suatu yang tidak bisa di abaikan dalam suatu Proyek, karena tanpa Menajement Proyek Kontruksi akan sulit berjalan sesuai dengan harapan baik berupa biaya, waktu dan mutu, Maupun kualitas Menagement Proyek.
Namun, bagaimana jika ada sesuatu yang tidak terduga. Contohnya seperti wabah Covid_19 ini pak ???
Bukankah, Waktu pelaksanaan akan tertunda?
Biaya juga akan tambah tinggi, karena penyewahan alat yang bulan ini contohnya,  akan hangus ??
Dan mutu suatu kontruksi yang dijalankan akan berkurang karena faktor cuaca, suhu dll  ???  Jawab : Proyek tetap dilanjutkan hanya saja harus melakukan serangkaian serangkain pratokol untuk mencegah penyebaran Virus Covid-19 yang sebagaimana telah diatur oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Itu untuk lingkungan pekerjaan pemerintah, BUMN, dan pekerjaan konstruksi, sudah ada protapnya, misalnya untuk pekerjaan itu ada satuan tugas untuk penanganan virus corona, ada timnya. Kemudian, setiap pekerja begitu masuk harus diperiksa suhu badan, seperti itu, sudah ada," katanya Dari dokumen yang diterima Bisnis terkait Protokol Pencegahan Covid-19 di Proyek Konstruksi ini memuat panduan umum bagi pemilik atau pengguna atau penyelenggara bersama Konsultan, Kontraktor, Subkontraktor, Vendor atau Supplier dan Fabrikator, Mandor serta para Pekerja dalam mencegah wabah Covid-19 di proyek konstruksi.
Protokol tersebut merupakan bagian dari keseluruhan kebijakan untuk mewujudkan keselamatan konstruksi. Adapun, yang dimaksud keselamatan konstruksi adalah keselamatan dan kesehatan kerja, keselamatan publik, dan keselamatan lingkungan dalam setiap tahapan penyelenggaraan konstruksi.
Protokol tersebut berlaku di proyek konstruksi yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, BUMN, maupun investasi swasta dan atau gabungan.
Protokol tersebut juga memuat hal tentang pembentukan satgas pencegahan Covid-19, penyediaan fasilitas kesehatan di lapangan dan pelaksanaan pencegahan Covid-19 di lapangan.
Errika menambahkan pemerintah dalam poyek yang berjalan juga telah memasukan prosedur kesehatan.
"Dulu safety procedure, sekarang health procedure, bagaimana pekerja konstruksi sehat, ada tim penanganan Covid-19," katanya.
Sementara itu, dikonfirmasi terkait hal ini Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Trisasongko Widianto mengatakan protokol tersebut disiapkan sementara untuk pelaksanaan di lapangan. https://ekonomi.bisnis.com/read/20200320/45/...


Petanyaan 2 : Apa yang menjadi indikator keberhasilan perencanaan mutu dalam suatu proyek,dan bagaimana cara kita di lapangan untuk menyikapi konsumen jika perencanaan mutu tidak sesuai dengan selera konsumen?  Jawab : Karena itulah dibutuhkan konsultasi dengan owner terlebih dahulu atau memberi  penejelasan serangkain rencana mengenai proyek yang akan di garap tersebut untuk lebih memikirkan sejumlah factor dalam pembangunan proyek tersebut baik secara mutu maupun aspek lainnya agar proyek berjalan secara terstruktur untuk menghindari kesalahan fatal tersebut


Komentar

Postingan populer dari blog ini

RENCANA MUTU KONTRAK (RMK)

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT.